Umat Islam Soloraya Mengecam Pembakaran Al-Quran di Swedia

Andalus.or.id – Pembakaran dan penistaan Al-Quran yang merupakan kitab suci umat islam memantik emosi kaum muslimin, khususnya kaum muslimin terbesar di dunia, yakni Indonesia.
Menindaklanjuti penistaan yang dilakukan oleh Salwan Momika di Swedia sana, umat islam Soloraya bergerak, bersatu menyuarakan tuntutan kepada pemerintah agar bersuara untuk membela kehormatan Al-Quran yang sedang dinista oleh sosok Salwan Momika di Swedia.
Ratusan kaum muslimin dari berbagai entitas dakwah soloraya berkumpul di Bundaran Gladak, Solo (pada hari Jumat, 14/07). Kaum muslimin bersatu dan menyatukan suara untuk mengecam penistaan Al-Quran yang terjadi di halaman luar masjid besar di Stockholm, Swedia.
Acara ini juga dihadiri oleh para asatidzah seperti:
Ust. Tengku Azhar MH., M.Pd.,
Ust. Nashirudin
Ust. Masud Izzul Mujahid
Ust. Arifin Badres
Ust. Faiz Baraja dan segenap asatidzah lainnya.
Penistaan Al-Quran ini bukanlah yang pertama, sebelumnya terjadi pada bulan januari awal tahun ini pembakaran serupa yang dilakukan oleh politisi Swedia yang bernama Rasmus Paludan.
Pembakaran dan penistaan Al-Quran yang terjadi, merupakan sebuah sinyal yang menunjukkan bahwa umat islam hari ini tak berdaya, umat islam tak memiliki izzah, umat islam tidak punya kekuatan.
Bahkan, bisa jadi kedepan akan semakin banyak orang-orang yang menantang islam dengan melakukan penistaan kembali terhadap simbol-simbol islam. Sudah saatnya kaum muslimin menyatukan barisan, sudah saatnya kaum muslimin memikirkan perjuangan agama ini dan membentuk kekuatan agar musuh-musuh islam gentar.
Aksi pembelaan yang kita lakukan hari ini mungkin tak seberapa memberikan dampak jerah dan membuat kasus-kasus penistaan hilang serta merta begitu saja, namun keberpihakan kita, dan keimanan kita yang membuat kita membela, turun ke jalan menyuarakan aksi protes penistaan Al-Quran, akan menjadi saksi dan syafaat bagi kita kelak di Akhirat.