Gus Miftah Serang Ustadz Khalid Basalamah
Pagelaran Wayang diprakarsai oleh Gus Miftah
Andalus.or.id – Pernyataan Ustadz Khalid Basalamah beberapa hari terkait hukum wayang melahirkan kontra yang berbuntut panjang hingga hari ini dari berbagai pihak, tidak terkecuali dari seorang penggiat dakwah, Gus Miftah.
Ketidaksetujuannya akan pernyataan ustaz Khalid basalamah mengenai wayang ia tunjukkan melalui pertunjukan wayang yang ia gelar bersama beberapa dalang di pondok pesantren miliknya.
Namun, ironis cerita yang diangkat dalam pertunjukkan wayang tersebut justru sangat jauh dari pengajaran terhadap syiar dan nilai-nilai Islam kepada umat.
Di dalam pertunjukkan wayang tersebut ditampilkan sebuah wayang yang dibuat mirip menyerupai ciri fisik ustaz Khalid basalamah.
Bentuk wayang tersebut terlihat nampak memiliki bentuk yang menyerupai jenggot. Setahu penulis, bentuk asli dari wayang sejak dahulu itu tidak pernah dibuat memiliki jenggot, tidaklah hal ini terjadi setelah viralnya pernyataan ustaz Khalid basalamah mengenai hukum wayang.
Tidak sampai disitu, bahkan terlihat satu adegan dalam pertunjukkan tersebut memperlihatkan wayang yang dibuat mirip dengan ustaz Khalid basalamah menindih sebuah wayang sosok perempuan diikuti dengan teriakan ‘sunnah rosul!’ dari pengisi suara wayang tersebut.
Naudzubillah. Terlihat pula pada pertunjukan tersebut wayang yang mirip ustaz Khalid tampak berdialog seputar ‘kemaluan’ dengan wayang sosok perempuan. Diikuti dengan beberapa adegan berpelukan.
Baca Juga: Ustadz Khalid Basalamah Klarifikasi Potongan Ceramah Terkait Wayang
Tidak cukup melecehkan kehormatan ustaz Khalid basalamah, bahkan ejekan-ejekan terhadap jenggot pun berulang kali terdengar pada pertunjukan wayang tersebut. Kalimat hinaan dan makian kepada ustaz Khalid basalamah pun sudah tidak terhitung jumlahnya.
Wanita yang berjoget-joget.
Campur baur antara laki-laki dan perempuan yang notabene dari kalangan santri. Bahkan Gus-nya sendiri ketawa ketiwi, bersentuhan dengan wanita yang bukan mahromnya pun sukses turut meramaikan acara pertunjukkan wayang tersebut.
Mana nilai-nilai Islam yang ‘katanya’ melekat kuat pada budaya wayang? Sungguh, Allaah benar-benar memperlihatkan mana kebenaran dan mana kebathilan. Tidak heran, mengapa sampai ada dalang yang mau bertaubat dari profesi wayang ini. Kemungkaran di dalamnya sampai membuat geleng-geleng kepala.
Niat hati ingin mempermalukan, namun justru ia sedang mempermalukan dirinya sendiri.
Berharap mendapatkan pujian dan dukungan, namun justru semua komentar dari orang-orang awam, teman-teman dari kalangan NU bahkan pengikutnya sendiri menyayangkan sikap buruknya dan pengikutnya justru berbalik membela kehormatan ustaz Khalid basalamah.
-arham