Inilah Fakta Mudzakir Tertuduh Syiah

Andalus.or.id – Jagat dakwah Solo Raya kembali dihebohkan dengan terbitnya buku atas nama MUI Surakarta.

Yaitu, “Al-Ustadz KH. Mudzakkir & Tuduhan Syi’ah, Upaya Klarifikasi”. Buku yang berisi uraian ceramah dari KH. Mudzakkir ini, membuat publik Solo merasa heran dan janggal.

Kenapa MUI Surakarta harus terjun menulis sebuah buku yang menunjukkan keberpihakan pada sosok dan kelompok tertentu? Seberapa penting tokoh ini sehingga MUI Surakarta terpanggil untuk menulis buku ini?

Baca Juga: Bedah Buku Al-Ustadz Mudzakir

Kenapa buku tersebut tidak ditanda tangani oleh ketua MUI Surakarata, yaitu Ust. KH. Subari. Inilah beberapa polekmik dari buku ini. Selain itu, sosok KH. Mudzakkir penuh kontroversi.

Dimana ia sering membela Mudzakkir, menuduh mujahidin yang melawan Bashar Asar –syiah nushairiyah- bisa jadi dibayar oleh Amerika.

Dia juga tercatat sebagai tangan kanan Habib Husein al-Habsyi di pesantrean YAPI, Bangil.

Al-Habsyi ini adalah tokoh Syi’ah, pesantrennya adalah dikenal sebagai kaderisasi Syi’ah. KH Mudzakkir pernah beberapa tahun menjadi pimpinan pesantren ini, sepeninggalan al-Habsyi.

Majelis Taklim Ihya’ Sunnah, yang berada di bawah koordinasi ANNAS Jawa Tengah, mengadakan bedah buku tersebut, untuk mendudukan permasalahan.

Baca Juga: Siapakah Mudzakir? 

Hadir sebagai pembicara Ust. Fu’ad Al-Hazimi, da’i yang telah malang melintang dalam dunia dakwah. Dan termasuk peneliti Syi’ah yang kompeten di bidangnya.

Ust. Fuad Al-Hazimi memaparkan dengan kajian yang teliti, dan cermat.

Buku ini bukan untuk klarifikasi, tapi tidak lebih dari Pembelaan terhadap Kiyai Mudzakir.” Tegas Ust. Al-Hazimiy memulai kajiannya.

Setidaknya ada dua point penting dari kajian tersebut:

Pertama: Mudzakkir bisa dianggap orang yang paling paham Syi’ah. Sebab, dalam buku tersebut, dia mengakui bahwa pernah diundang dua kali oleh Ayatullah Khumaini di awal-awal revousi Syi’ah Iran.

Tentu bukan orang sembarang yang diundang sebanyak dua kali oleh pemimpin tertinggi Syi’ah Imamiyah kala itu. Apalagi Khumaini, diyakini sebagai wakil imam Ghaib yang masih bersembunyi.

Selain itu, KH Mudzakkir, dalam buku itu juga, mengakui menolak untuk berbaiat kepada Khumaini dan juga menolak mengikuti Syi’ah, karean telah membaca 40 jilid kitab al-Kaafi, yaitu kitab hadits paing shahih dalam sekte Syi’ah imamiyah-rofidhoh. Artinya dia tahu kesesatan Syi’ah.

Kedua: Walau KH. Mudzakkir mengaku paling paham Syi’ah. Namun tak pernah sedikitpun menjelaskan kesesatan Syi’ah. Bahkan sangat membela Syi’ah, terutama syi’ah Iran, yaitu Imamiyah – Rofidhoh.

Tidak jarang, Mudzakkir dalam beberapa kesempatan membela Syi’ah, dan menganggapnya sebagai saudara. Ia juga seringkali muter-muter jika diminta untuk menjelaskan kesesatan Syi’ah apalagi mengkafirkan Syi’ah.

Dua fakta ini menjadikan Ust. Al-Hazimiy membuat empat kemungkinan pada diri Ust. Mudzakkir. Yaitu:

1. Mudzakir sangat paham kesesatan syi’ah imamiyah itsna asyariyah, sehingga menolak untuk mengikuti Syi’ah imamiyah. Tetapi, dia tidak pernah mau mengungkapkan kesesatan syi’ah ini saat umat Islam bertanya tentang syi’ah. Ini adalah SIKAP BATHIL DAN SESAT.

2. Mudzakkir sangat paham kesesatan syi’ah imamiyah itsna asyariyah. Tetapi, ia bersikap abstain, netral, tidak menolak, juga tidak menerima Syiah ini. Justru sengaja menyembunyikan kesesatan Syi’ah Imamiyah. Dan tidak bersedia menjelaskan kepada umat Islam karena tujuan tertentu. INI ADALAH SIKAP YANG LEBIH SESAT DAN BATHIL dari kemungkinan pertama.

3. Mudzakkir menganggap syi’ah imamiyah itsna asyariyah tidak sesat, bersikap abstain, netral, tidak menolak, juga tidak menerima syi’ah ini. Dan parahnya, ia tidak pernah mengungkapkan kesesatan syi’ah imamiyah ini, di saat umat bertanya tentang syi’ah ini. Ini adalah sikap yang SANGAT BATIL DAN SESAT, dari sebelumnya.

4. Mudzakkir menganggap Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyah sesat, menerima, dan mendukung syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyah (Iraniyah). Sehingga, ia tidak pernah mau mengungkapkan kesesatan Syi’ah Imamiyah kepada Umat Islam, maka dia selalu menghindar, mengaburkan (tasykik) saat ditanya tentang syiah. Sikap ini amat sangat bathil dan amat sangat sesat.

Dari penjelasan ini, Ust. Al-Hazimi mekhawatirkan, Mudzakkir berperang untuk menyesatkaan dan membingungkan umat tentang Syi’ah. Lebih mengkawatirkan lagi, jika umat Islam menganggap syi’ah itu biasa, tidak sesat.

Akibat kebingungan ini. Siapa sebenarnya Mudzakkir?

Penulis : Akrom Syahid

Beliau Merupakan seorang pendakwah, dai, sekaligus penulis artikel-artikel keislaman, lulusan dari perguruan tinggi islam ternama di kota Solo, beliau juga merupakan Mudir Ponpes Animasi Al-Fatih, Pengajar Mahad Aly An Nur, Sekjen Annas Solo. Beliau habiskan waktu untuk berdakwah dan mengajar

Tentang Penulis

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button